Pohon Cendana adalah tumbuhan penghasil kayu dan minyak Cendana, keduanya bisa digunakan sebagai rempah rempah. Selain itu bisa juga diolah menjadi dupa, campuran parfum, dan aroma terapi. Untuk kayu nya sendiri menyimpan aroma yang tahan lama, dan kabarnya di Sri Lanka kayu nya digunakan sebagai bahan pengawet jenazah putri raja. Di negara Indonesia kayu ini sering ditemukan di Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Pulau Timor. Tetapi untuk saat ini, lebih sering ditemukan di Pulau Jawa dan pulau Nusa Tenggara lainnya.
Flora ini termasuk dalam tumbuhan parasit, di awal kehidupannya. Untuk kecambah nya membutuhkan pohon inang yang membantu pertumbuhannya, karena akar sendiri tidak mampu mendukung hidupnya. Untuk pohon Cendana sendiri, dijuluki sebagai obat alternatif untuk semakin dekat dengan tuhan. Minyak dari kayu Cendana ini terjual dengan harga yang mahal, karena dengan bentuk murninya sering digunakan untuk penyembuhan cara Ayurveda untuk menghilangkan kecemasan.
KANDUNGAN ZAT YANG DIMILIKI POHON CENDANA
Untuk tanaman ini sendiri memiliki kandungan minyak Atsiri, dan minyak ini salah satu bagian yang paling berharga dalam tanaman cendana. Minyak Cendana juga memiliki kandungan senyawa asam Seskiterpena, artinya asam Dihidroa-Norkurkumenat, asam A-Bergamotinat, dan asam Dihidro0oc-Santalat. Pada bagian kulit batang juga mengandung Tritepena, turunan dari asam Palminat dan Tanin dalam kadar sebesar 14%.
Memiliki aroma terapi dalam minyak Cendana, yang terkenal untuk bahan alami sebagai sedatif, relaksasi, dan mengatasi insomnia. Minyak Cendana ini kabarnya mempunyai sifat, menghalangi efek karsinogenik dari zat kimia. Terdapat komposisi utama dalam minyak ini, Alpha-Santalol yang membantu mengurangi Papiloma atau Tumor Kulit 32%.
TEMPAT ASAL CENDANA DAN PENYEBARANNYA
Tanaman ini berasal dari kepulauan Indonesia, tepatnya di kepulauan Timor dan Sumba. Kayunya memiliki sejarah perdagangan di masa lampau, yang mendorong bahwa tumbuhan ini asli dari Nusa Tenggara Timur. Di abad ke 15 Cina mendapat kayu Cendana melalui pasar Malaka, dengan persaingan kayu Cendana dan adanya penebangan yang ekstentif dari kepulauan Pasifik. Dan sejak tahun 1920 Flores memproduksi kayu Cendana, akan tetapi tumbuhan yang luas di Timor juga hampir habis.
Mulai dari tahun 1436 Pulau Timor terkenal dengan kayu Cendana nya, sampai pulau ini tidak mempunyai kekayaan selain kayu dengan aroma khas tersebut. Kayu Cendana mudah diperdagangkan sehingga banyak diminati oleh pedagang Tiongkok, yang berdatangan untuk berjualan di pulau Timor. Begitu juga pada tahun 1566, saat Portugis membuat sebuah benteng yang terdiri dari bajak laut Mestizo-Timor, dan hingga pedagang kayu Cendana dari Macao dan Malaka.
PENYEBAB POHON AROMA TERAPI INI TERANCAM PUNAH
Pohon Cendana termasuk tumbuhan yang sangat berharga, dan sangat penting bagi kehidupan bukan hanya bahan baku juga dalam industri kosmetik dan nilai estetika nya yang tinggi. Tetapi saat ini pohon ini, telah ditetapkan sebagai flora yang terancam punah. Berikut adalah beberapa penyebab mengap tumbuhan ini terancam punah.
1. Penggalian Akar
Pada bagian akarnya sendiri, sangat diyakini memiliki kandungan minyak terbanyak dengan nilai jual yang mahal. Karena itu tidak sedikit orang yang mengambil akarnya, dan berdampak terganggunya regenerasi cendana ini.
2. Penebangan Secara Liar
Tumbuhan ini terancam punah, juga dikarenakan penebangan secara liar, perdagangan liar, pencurian, dan hingga penyeludupan. Hal ini menjadi faktor rendahnya harga Cendana, sampai para petani melihat tanaman ini tidak memiliki nilai ekonomis.
3. Masa Pertumbuhan Tanaman Yang Lambat
Untuk tanaman ini memiliki durasi pertumbuhan yang cukup lambat, karena dalam 1 kali panen membutuhkan waktu sekitar 30-50 tahun. Pastinya keadaan ini, menjadi penyebab para petani menjadi malam untuk membudidayakan tanaman ini.
4. Kebakaran Hutan
Hampir setiap tahun terjadi kebakaran hutan karena pertanian tradisional, dikenal dengan nama tebas-bakar. Biasanya hal ini dilakukan, apabila masyarakat sekitar ingin membuka ladang. Walaupun Cendana tidak menjadi target awal, tetapi dengan tidak sengaja hal ini membuat tanaman ini menjadi ikut terbakar dan populasi nya menurun.
Baca Juga : Nasi Krawu Khas Jawa Timur Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya