Anggrek Tebu adalah salah satu spesies anggrek yang terbesar, flora ini memiliki nama ilmiah Grammatophyllum Speciosum. Tanaman ini sudah masuk dalam daftar Guinness Book of World Records, dalam kategori anggrek tertinggi di dunia sekitar 7,62 meter. Anggrek Tebu adalah tumbuhan yang hidup diantara bebatuan, dan tahan dengan cahaya matahari dan akarnya yang tebal. Untuk setiap bunga dapat tumbuh hingga sebanyak 80 bunga, dengan lebar masing masing 10 cm.
Tanaman ini memiliki bunga dengan warna kuning dengan bintik merah marun, atau ada juga merah tua. Tanaman ini sangat unik dengan bunga nya yang rendah, tidak memiliki bibir. Selain itu bunganya juga mengeluarkan aroma kimia, yang berfungsi pada bunga lainnya untuk menarik penyerbuk saat bunga yang lain terbuka. Bunganya hanya mekar dalam 2 atau 4 tahun sekali, dan dalam waktu mekar kurang lebih 2 bulan saja.
Tanaman ini juga mempunyai manfaat dalam pengobatan, yaitu bisa membantu untuk menyembuhkan luka pada manusia. Jika pangkal nya sudah tua, maka batang nya semu dan daunnya akan menunduk. Tumbuhan ini hidup dengan menumpang di pohon besar, yang tumbuh di dataran rendah dengan iklim tropis. Tanaman ini di beri nama Anggrek Tebu karena daunnya yang mirip dengan tanaman Tebu.
HABITAT TANAMAN HIAS ANGGREK TEBU
Tanaman ini tidak bersifat parasit, ia tidak tergantung pada tumbuhan inangnya, melainkan hanya tanaman yang menumpang pada tumbuhan yang lainnya. Penyebaran nya mulai dari Myanmar, Thailand, Vietnam, Laos, Malaysia, Indonesia, dan juga New Guinea. Pada tanah air, untuk populasi nya bisa ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Menurut penyebarannya, tanaman ini dapat hidup di iklim yang tropis. Pada umumnya, tanaman ini berkembang di dataran rendah dengan cahaya matahari langsung.
Tanaman ini biasa disebut tumbuhan yang mandiri, karena dapat hidup di bagian pangkal dari pohon besar. Namun jika daun dari pohon ini terlalu besar, maka akan menghalangi sinar matahari yang dibutuhkan oleh anggrek tebu ini. Di setiap wilayah memiliki julukan yang berbeda untuk tanaman ini, ada yang menyebutnya anggrek raksasa atau harimau. Ada juga yang memberi julukan sebagai, anggrek ratu karena teringat dengan kemegahan yang dihasilkan oleh bunga nya.
PENYEBAB KELANGKAANNYA
Untuk tumbuhan ini sendiri memiliki daya tarik sehingga banyak diminati oleh masyarakat. Menurut dari penelitian Ellok Dwi Sulichantin, Susylowati dan Ariya Ramadhan dari Fakultas Pertanian tentang sulitnya menemukan spesies ini di habitat asli nya. Kabarnya, hal ini merupakan faktor dari perubahan dan rusaknya habitat mereka. Faktor lainnya karena, penebangan hutan hingga alih guna lahan.
Baca Juga : Tongseng, Olahan Daging Khas Jawa Dengan Cita Rasa Manis